Penigkatan Pelayanan Berkelanjutan
MAKALAH
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
DISUSUN
OLEH :
Ahmad
Fauzi 10114554
Chairunnisa
Putri N 12114318
Dewi Laras Wijayanti 12114876
Dewi Laras Wijayanti 12114876
Muhammad Iqbal Rahman 17114354
Rifka Rifanty Barus 1D114033
Rifki Isyadarmawan 19114359
Rifka Rifanty Barus 1D114033
Rifki Isyadarmawan 19114359
Kelas
2KA10
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015/2016
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015/2016
Bagian 6
Penigkatan Pelayanan
Berkelanjutan
PENGANTAR
Setelah solusi
layanan manajemen telah dilaksanakan, adalah penting untuk tidak duduk kembali
dan berpikir bahwa pekerjaan telah selesai. Semua aspek lingkungan akan terus
berubah, dan penyedia layanan harus selalu terus mencari perbaikan. peningkatan
pelayanan berkelanjutan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perbaikan ini
diidentifikasi dan diimplementasikan. Kinerja penyedia layanan TI terus diukur
dan perbaikan yang dibuat untuk proses, layanan TI dan infrastruktur TI untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas dan efektivitas biaya.
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan
Peningkatan Pelayanan berkelanjutan (CSI) bertujuan untuk memberikan nilai
bisnis dengan memastikan bahwa pelaksanaan manajemen pelayanan terus memberikan
manfaat bisnis yang diinginkan.
tujuan
CSI memiliki tujuan sebagai berikut:
• Untuk meninjau, menganalisis dan membuat rekomendasi di mana perbaikan dapat
dilakukan pada setiap titik sepanjang siklus hidup.
• Untuk meninjau dan menganalisis prestasi tingkat layanan terhadap sasaran.
• Untuk mengidentifikasi dan menerapkan kegiatan individu untuk meningkatkan
kualitas layanan dan efisiensi dan efektivitas proses manajemen pelayanan.
• Untuk meningkatkan efektivitas biaya memberikan layanan TI tanpa mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
• Untuk menerapkan metode manajemen berkualitas untuk menunjang kegiatan
perbaikan berkesinambungan.
CSI harus menjadi tujuan bagi setiap orang dalam organisasi, tetapi kegiatan
perbaikan hanya akan terjadi jika mereka dikelola dengan baik. Seorang pemilik
senior yang responsible harus diangkat dan mereka harus memiliki otoritas yang
tepat
PRINSIP
UTAMA
Pendekatan Peningkatan Pelayanan berkelanjutan
pendekatan dari peningkatan pelayanan berkelanjutan (lihat Gambar 6.1) dapat
diterapkan untuk setiap rencana perbaikan. Pendekatan ini terdiri dari enam
langkah:
Gambar 6.1 Pendeketan
peningkatan pelayanan berkelanjutan (sumber : Kantor kabinet ITIL Peningkatan
Pelayanan berkelanjutan)
(1)
Memperjelas visi, dengan mempertimbangkan
baik bisnis dan visi TI , misi, tujuan dan sasaran, dan memastikan bahwa
setiap orang memiliki pemahaman yang sama. Visi yang aspiratif dan mewakili
keadaan yang diinginkan.
(2)
Menilai situasi saat ini dan membentuk dasar dari mana organisasi saat ini. Hal
ini dapat menantang dan dalam hal ini dibutuhkan untuk menjadi jujur, yang
mengapa masukan eksternal dapat berguna.
(3)
Tentukan langkah menuju visi berdasarkan prioritas untuk
perbaikan dan menetapkan target terukur. Hal ini biasanya tidak mungkin untuk
melompat dari mana pun Anda saat ini langsung ke kondisi yg diwakili oleh visi.
(4)
Dokumen rencana perbaikan, menggunakan layanan dan perbaikan proses teknik.
(5)
Memantau prestasi, membuat penggunaan langkah-langkah dan metrik yang tepat
seperti yang didefinisikan sebelumnya.
(6)
Menjaga momentum dengan memastikan bahwa perbaikan tertanam dan mencari peluang
perbaikan lebih lanjut.
Menyampaikan
perbaikan
ITIL
merekomendasikan bahwa suatu daftar CSI adalah dijaga untuk mencatat peluang
perbaikan dan mengelompokkannya menjadi kecil, menengah dan besar. Waktu yang diharapkan untuk menerapkan setiap
peluang bersama-sama dengan keuntungan yang diharapkan dan terukur juga harus
terindikasi. Bersama-sama, informasi ini memperbolehkan prioritas dari sistem
manajemen peluang perbaikan. Catatan CSI yang harus dijaga sebagai bagian dari
sistem manajemen pengetahuan layanan.
Catatan CSI adalah tanggung jawab
dan dipertanggung jawabkan oleh manajer
CSI.
Kunci
untuk perbaikan sukses adalah pengukuran. CSI pendukung penggunaan indusri
pendekatan seperti model '-Do-Check-Act Rencana' Deming (lihat Bab 34) dan
proses yang dikenal sebagai 'proses perbaikan tujuh langkah' (lihat Bab 32).
KESEMPURNAAN DENGAN PERBAIKAN PROSES BERKELANJUTAN
(countinous
process improvement )
Keputusan-keputusan strategik akan diambil oleh
pimpinan puncak berdasarkan suatu analisa strategis yang bertolak dari
kesadaran, kecerdasan dan akal untuk mengubah keadaan sesuai dengan perubahan
faktor eksternal dan internal.Untuk menggerakkan perubahan itu, maka
kepemimpinan harus memiliki keterampilan yang berkaitan dengan hal-hal
mengintreprestasikan hasil analisa kedalam tingkat-tingkat interpensi dalam
melaksanakan arah perubahan dimasa depan.
Organisasi yang berdasarkan Kualitas sebaiknya berusaha
untuk mencapai kesempurnaan dengan perbaikan proses
berkelanjutan (countinous process improvement ) pada bisnis dan proses produksi.
Tentu saja kesempurnaan itu tidak mungkin karena perjalanan
itu tidak pernah berhenti.Perbaikan
terus menerus berarti tidak cepat puas dengan melakukan pekerjaan yang bagus
atau proses tetepi juga berusaha untuk perbaikan tugas atau proses. Hal ini sesuai
dengan pengukuran berkesinambungan dan tim pemecahan masalah dalam
aktifitas kerja. Perbaikan berkelanjutan dapat dilakukan
dengan pendekatan Quality Assurance (QA), dimana system yang menjadi
penentu apakah suatu produk lulus atau tidak, lewat audit / sampling. Temuan yg
ada akan ditindaklanjuti dan dimonitor kembali supaya kesalahan sebelumnya
jangan terulang lagi. Seperti :
1. Untuk Mengetahui Definisi Proses Perbaikan Mutu
Berkelanjutan
2 Untuk Mengetahui Prinsip Proses Perbaikan
Mutu Berkelanjutan
3. Untuk Mengetahui Dasar Proses Perbaikan Mutu
Berkelanjutan
4. Untuk Mengetahui Cara dan
Strategi Proses Perbaikan Mutu Berkelanjutan
5. Untuk Mengetahui pendekatan QA dan Tujuan QA
DEFINISI PROSES
PERBAIKAN MUTU BERKELANJUTAN
Ø Perbaikan
(improvement) adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk tujuan strategis sepertipengurangan waktu siklus,
pengurangan biaya, dan peningkatan kepuasan pelanggan. Hal ini
termasuk perbaikan langsung dalam kegiatan misi (produksi,
desain, pengujian dll).
Ø Perbaikan mutu berkelanjutan (continuous quality
improvement) adalah sebuah siklus proses terstruktur untuk
memperbaiki sistem dan proses kerja dalam suatu organisasi atau
kegiatan.
Siklus ini
mencakup identifikasi area yang berpeluang untuk perbaikan, mendefinisikan
masalah dalam
area tersebut,
menguraikan urutan kegiatan (proses) yang terjadi di area
tersebut, menetapkan hasil
yang
diinginkan dari proses dan persyaratan yang dibutuhkan untuk
mencapainya, memilih langkah-
langkah
spesifik dalam proses belajar, mengumpulkan dan
menganalisis data tentang proses,
dan tindakan
perbaikan, dan pemantauan hasil tindakan tersebut.
Perbaikan mutu
berkelanjutan didasarkan pada pendekatan tim dan
membutuhkan tim pengembangan
yang terdiri
dari staf dari bidang fungsional dan tingkatan yang berbeda dalam
organisasi. Metode ini
mengasumsikan
bahwa sistem apapun selalu dapat ditingkatkan dan karenanya
menekankan proses
perbaikan yang
terus-menerus, yang membutuhkan komitmen jangka panjang organisasi
dan kerjasama
tim yang
efektif.
2.2 PRINSIP
PROSES PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Keberhasilan
memperbaiki dari satu posisi dan mempertahan posisi daur hidup yang prima,
memerlukan 7 prinsip untuk mengembangkan proses perbaikan yang berkelanjutan
seperti dibawah ini :
1. Usaha peningkatan yang berkelanjutan adalah menjadi
tugas dan kewajiban semua orang yang mencakup komunikasi, mengurangi kesalahan,
pengurangan biaya, kepuasan pelanggan keluar dan kedalam, produktivitas
(efesiensi, efektip, kualitas).
2. Perbaikan terus menerus merupakan kebutuhan yang
sejalan dengan tindakan proaktif dan antisipasi.
3. Pelaku pembaharuan harus memiliki perhatian untuk
setiap proses dan setelah pelaksanaan sampai pada tingkat terbawah.
4. Setiap langkah dalam pelaksanaan haruslah dalam
kerangka kerja yang sistimatis untuk mendapatkan hasil yang berkwalitas.
5. Membangun terciptanya informasi terbuka dengan adanya
keinginan saling menukar dan membagikan informasi secara terus menerus
berlandaskan nilai dan kapabilitas melalui adanya methoda mengantisipasi
masalah, data sebagai peluang untuk peningkatan, meneruskan solusi dan ide-ide,
adanya semangat dan imbalan yang diberikan.
6. Adanya pemahaman untuk tidak memaksakan suatu solusi
dan mendengarkan pendapat orang lain dalam usaha mewujudkan kualitas melalui
kebersamaan dalam tim, dorongan untuk memfokuskan diatas masalah mereka,
menggerakkan semangat dalam menyampaikan ide-ide.
7. Peningkatan didasarkan kepedulian individu, bukan
organisasi sehingga mereka dapat berkontribusi dalam ide-ide.
2.
DASAR PROSES PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Ada lima jalan dasar untuk perbaikan:
1. Mengurangi
resources ( Sumber
daya)
2. Mengurangi
kesalahan
3. Mencapai
atau melebihi
keinginan konsumen
4. Jadikan
proses aman
5. Jadikan
proses lebih memuaskan bagi yang melakukanya.
STRATEGI PROSES PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
Ada empat strategi perbaikan utama; memperbaiki, penyempurnaan, pembaharuan, dan reengineering. Hal ini juga berarti benar bahwa penggabungan yang tepat dari strategi akan menghasilkan perbaikan yang tidak pernah berakhir.
Ada empat strategi perbaikan utama; memperbaiki, penyempurnaan, pembaharuan, dan reengineering. Hal ini juga berarti benar bahwa penggabungan yang tepat dari strategi akan menghasilkan perbaikan yang tidak pernah berakhir.
2.5
CAR MELAKUKAN PERBAIKAN BERKELANJUTAN
1) Melihat
semua kerja sebagai sebuah proses. Jadikan semua proses efeksif, efisien
dan mudah disesuaikan.Proses adalah interaksi beberapa kombinasi dari manusia,
material, peralatan, metoda, pengukuran, dan lingkungan, untuk memproduksi
keluaran sepreti produk, jasa, atau input dari proses yang lain. Dengan harapan
untuk mendapatkan masukan dan keluaran yang terukur, suatu proses harus
memiliki aktivitas nilai tambah dan bisa diulang. Proses juga harus efektif,
efisien, mudah dikontrol, dan mudah beradaptasi. Proses mengacu kepada
aktivitas bisnis dan produksi dari suatu organisasi. Bisnis proses
seperti purchasing, engineering, accounting, dan marketing adalah area yang
memunkinkan untuk dilakukan perbaikan terus menerus.
2)Antisipasi perubahan keinginan pelanggan.
3)Pengontrolan performa proses dan pengukuran
seperti penurunan scrap dsb.
4) Memperbaiki
ketidakpuasan pelanggan dengan level performa saat ini.
5) Mengurangi
pemborosan dan mengolah kembali jika memungkinkan.
6) Hilafitas
yang tidak memberikan nilai tambah ke produk atau jasa
7)Hapus
ketidaksesuaian dalam semua tingkatan
8)Gunakan
perbandingan untuk meningkatkan keunggulan persaingan.
9) Berinovasi untuk memperoleh
terobosan mencapai
10)Gunakan
peralatan teknik seperti : SPC, DOE, Bench Marking, QFD dsb.
PENDEKATAN
QA ( Quality Assurance )
PENGERTIAN
Pelayanan Kesehatan (Quality Assurance in Health Care )
mutu (quality
assurance / QA) sering diartikan asuransi.
v Dr. Heather Palmer (1983) dari universitas Harvard
QA adalah “suatu
proses pengukuran mutu, menganalisa kekurangan yangditemukan dan membuat
kegiatan untuk meningkatkan penampilan yang diikuti dengan pengukuran muku
kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah dicapai”.Ia adalah suatu
kegiatan yang sistematik, suatu siklus kegiatan yang mempergunakan standart pengukuran.
v joint commission on accreditation of hospital (JCAH) badan yang
menyelengarakan akreditasi di amerika
“QA adalah suatu
program berlanjutyang disusun secara objektif dan sistematik, memantau dan menilai
mutu dankewajaran asuhan (perawatan) terhadap pasien, menggunakan kesempatanuntuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan
masalah yangterungkap”.
v ISO 8402
QA adalah “semua
kegiatan sistematik dandirencanakan yang diperlukan untuk memberikan
kepercayaan yang memadaisehingga produk dan
pelayanannya memuaskan sesuai dengan syarat – syarat kualitas”
v ANSI/ASQS (1978)
QA adalah “semua
kegiatan yang direncanakanyang diperlukan untuk memberikan kepercayaan yang
memadai sehingga produk atau pelayanannya memuaskan sesuai dengan kebutuhan”.
v JIZ 8101
QA adalah : “kegiatan
yang direncanakan yang diperlukan untuk memberikan kepercayaan yang memadai
sehingga produk ataupelayanannya memuaskan
sesuai dengan kebutuhan”.
v Dr. K. Ishikawa mengatakan,
“QA dimaksudkan
untuk menjamin mutudimana konsumen dapat membeli dan menggunakan dengan kepercayaan dankepuasan dan masih dapat
digunakan untuk jangka panjang”.
v Drs. Rueles dan Frenk dari mexico
QA adalah “suatup
roses sistematik untuk menutup gap antara kinera yang ada dan outcomeyang diharapkan”.
v Lori Di Prete Brown,
Quality Assurance
adalah suatu susunan kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan untuk menyusun
standar – standar dan untuk memonitor dan menigkatkan kinerja sehingga
pelayanan yang diselengarakan sedapat mungkin adalah efektif dan selamat”.
v Dr. Donalt Berwick, ahli CQI dari US,
pendekatan QA adalah “suatu pendekatan pengorganisasian
secara terintegrasi untuk mempertemukan kebutuhan pasien
dan harapan pasien dengan manajemenserta staf pada waktu proses peningkatan dan
pelayanan dengan mengunakanteknik kuantitatif dan piranti analitis”
Dari beberapa
pengertian diatas bisa kita simpulkan bahwa “ pendekatan QA (Quality
Assurance) adalah semua penataan – penataan dan kegiatan – kegiatan yang
dimaksud untuk menjaga keselamatan, memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan”.
2 TUJUAN QA
QA mempunyai
tujuan untuk :
1.Menjaga mutu proses pelayanan kesehatan, agar sesuai dengan
standaroperatif prosedur pelayanan kesehatan, meningkatkan kepatuhan petugas
agardalam melakukan pelayanan senantiasa berpegang pada standar pelayananyang seharusnya
2.Menjaga agar pelayanan kesehatan mutunya tetap terjamin sesuai
denganharapan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan atau pasien.
3. Melihat kekurangan yang ada dalam proses pelayanan dan
berusahamemperbaiki.
4. Meningkatkan mutu struktur, proses dan outcome.
5.The American Hospital Association mengemukakan bahwa tujuan QA
adalah“upaya untuk identifikasi dan memecahkan masalah dalam
pemberian pelayanan kepada pasien
dan mencari atau memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan secara terpadu”
Komentar
Posting Komentar