BENTUK STRUKTUR ORGANISASI BADAN USAHA
NAMA : DEWI LARAS WIJAYANTI
KELAS : 2KA10
NPM : 12114876
Struktur Organisasi
Perusahaan merupakan
suatu organisasi yang mempunyai tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang yang akan dicapai. Agar dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan
koordinasi dan kerjasama antar fungsi yang ada didalam perusahaan.
Conyoh Bagan Struktur
Organisasi
Adapun pembagian tugas
dan wewenang dari masing-masing unit adalah sebagai berikut:
a) Direktur
Utama
Membawahi: Manajer
Pemasaran, Manajer Administrasi dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Gudang
Tugas:
Membuat
rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang
Bertanggung
jawab penuh atas tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud
dan tujuannya
Wewenang:
Mengawasi
serta mengurus kekayaan perusahaan
Menunjuk,
mengangkat dan memberhentikan manajer
Menandatangani
permintaan pengeluaran kas
Menetapkan
pencapaian tujuan untuk jangka panjang
Mengambil
keputusan dan strategi bagi perusahaan
b) Manajer
Pemasaran
Bertanggungjawab
kepada: Direktur Utama
Membawahi: Bagian
Penjualan
Tugas:
Merencanakan
dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut pemasaran
Memonitoring
dan mengarahkan proses-proses pemasaran
Memberikan
masukan pada direktur utama dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan
pemasaran
Wewenang:
Menetapkan
dan mengevaluasi upaya strategis dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang
c) Bagian
Penjualan
Bertanggungjawab
kepada: Manajer Pemasaran
Membawahi: Bagian
Penjualan
Tugas:
Mengkoordinir
penjualan agar memenuhi target
Menyusun
rencana penjualan
Mengikuti
dan menganalisa perkembangan pasar
Menganalisa
laporan penjualan & mengadakan evaluasi serta memberikan saran dalam rangka
peningkatan penjualan
Wewenang:
Memberikan
kebijakan atas rencana penjualan
d) Manajer
Administrasi dan Keuangan
Bertanggungjawab
kepada: Direktur Utama
Tugas:
Melakukan
verifikasi ulang atas semua bukti penerimaan dan pengeluaran kas
Melakukan
verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan dan nota pembelian
serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen
Wewenang:
Menandatangani
seluruh dokumen yang berkaitan dengan administrasi perusahaan
Membuat
evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan
e) Manajer
Pembelian dan Gudang
Bertanggungjawab
kepada: Direktur Utama
Membawahi: Bagian
Pembelian dan Bagian Gudang
Tugas:
Menandatangani
segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang
Bertanggungjawab
atas segala urusan yang berhubungan dengan pembelian
Wewenang:
Memberikan
kebijaksanaan mengenail hal-hal berkaitan dengan pembelian dan gudang
f) Bagian
Pembelian
Bertanggungjawab
kepada: Direktur Pembelian dan Gudang
Tugas:
Menentukan
pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang
Mengeluarkan
order pembelian kepada pemasok yang dipillih
Wewenang:
Membuat
pemesanan pembelian dan memesan barang kepada pemasok
Membuat
pembelian yang berfungsi untuk menambah stok barang
g) Bagian
Gudang
Bertanggungjawab
kepada: Manajer Pembelian dan Gudang
Tugas:
Mempersiapkan
barang yang akan dikirim
Bertanggungjawab
atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan
Mengajukan
permintaan pembeliaan sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang
Wewenang:
Memeriksa
penjualan yang dibawa pelanggan saat ingin melakukan retur penjualan
Mengontrol
retur penjualan dan retur pembelian
Tipe struktur
organisasi yaitu berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Fungsi ini adalah
jenis struktur yang mengikuti aturan dan prosedur organisasi.Ciri-ciri struktur
tradisional yaitu dengan memberikan garis otoritas yang jelas pada seluruh
level manajemen. Berikut jenis struktur organisasi di bawah struktur
tradisional:
Struktur Lini
Struktur Lini dan Staff
Struktur Fungsional.
Struktur Divisional
Struktur divisional
adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam suatu
organisasi. Struktur-struktur ini dibagi kedalam:
Struktur Produk
Struktur Pasar
Struktur Geografis.
Untuk menentukan
struktur organisasi yang baik sangatlah penting, karena jika penetapan yang
keliru maka akan merusak fungsi organisasi
Model Desain Struktur
Organisasi
Model mekanistis, yaitu
sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi
yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
Model organik, yaitu
sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi,
memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang
komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Model Piramid,model ini
di buat persis sebuah piramida.
Model Horizontal,Model
ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian
funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing
Faktor Penentu Struktur
Organisasi
Berikut adalah
faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur
suatu organisasi:
Strategi
Ukuran organisasi
Teknologi
Lingkungan.
DEPARTEMENTASI
(DEPARTEMENTATION)
Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi. Macam bentuk departementasi yaitu :
1. Departementasi Fungsional
Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. Gambar 6.1 menunjukkan departementalisasi fungsional yang digunakan pda tingkatan manajemen puncak dalam membagi empat fungsi utama bisnis-produksi, pemasaran, keuangan dan personalia (kepegawaian).
Kebaikannya :
• Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
• Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
• Memusatkan keahlian organisasi
• Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
Kelemahannya :
• Menciptakan konflik antar fungsi
• Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
• Umpan balik yang lambat
• Memusatkan pada kepentingan tugasnya
• Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
2. Departementasi Devisional
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk. Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat
Struktur Organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut departementalisasi daerah, regional atau geografis, adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya. Faktor-faktor lokasi yang terutama menjadi pertimbangan adalah sumber bahan mentah, pasar dan tenaga kerja. Perusahaan yang menjual produknya diberbagai wilayah yang tersebar luas, dapat membaginya menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan manajer tersendiri (area manager) untuk setiap wilayah. Perusahaan-perusahaan jasa, perbankan dan peruahaan-perusahaan bukan manufakturing lainnya lazin diorganisasikan atas dasar wilayah, dengan membuka kantor-kantor cabang.
Struktur organisasi divisional atas dasar langganan. Departementalisasi langganan adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa tertentu. Pembentukan divisi ata dasar langganan ini terutama digunakan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatan penjualan atau pelayanan, dan diperlukan bila suatu divisi menjual sebagian besar atau semua produknya kepada suatu kelas langganan tertentu. Sebagai contoh, perusahaan elektronika mungkin mempunyai divisi-divisi yang terpisah untuk langganan militer, industri dan konsumen. Sebagai suatu pedoman umum, perusahaan-perusahaan manufacturing dengan garis produk yang sangat beraneka ragam cenderung diorganisasikan atas dasar langganan atau produk
Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan. Departementalisasi proses atau peralatan adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan atas dasar proses atau peralatan produksi. Hal ini sering dijumpai dalam departemen produksi. Kegiatan-kegiatan suatu pabrik menufacturing dapat dikelompokkan menjadi departemen-departemen pemboran, penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir. Tipe departementalisasi ini mempunyai kegunaan bila mesin-mesin atau peralatan-peralatan yang digunakan memerlukan ketrampilan-ketrampilan pengoperasian khusus atau akan lebih ekonomis bila kapasitas digunakan sepenuhnya. Pendekatan proses atau peralatan terutama ditentukan atas dasar pertimbangan ekonomis.
Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang terpisah. Kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya pada operasi divisinya, bertanggung jawab atas laba atau rugi, dan bahkan mungkin bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan kesatuan yang bebas seperti halnya perusahaan yang terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman umum, wewenang kepada divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi kegiatan divisi-divisi lain.
• Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
• Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
• Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
3. Departemensi Proyek
Merupakan bentuk departementasi campuran.ini dilakukan dengan mengkombinasikan kebaikkan-kebaikkan dari system fungsional dan divisional dengan menghindarkan segala kelemahannya.
Organisasi Proyek Murni
• Proyek terpisah dan organisasi induk.
• Menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri, administrasi yang terpisah dari ikatan dengan organisasi induk, laporan kemajuan atau kegagalan secara periodik mengenai proyek.
• Pimpinan dalam hal ini manajer proyek bisa melakukan pembangunan sumber daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumberdaya itu tidak bersedia atau tidak bisa dikendalikan dalam organisasi.
Kelebihan
• Manajer proyek (MP) mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek.
• Semua anggota tim proyek secara langsung bertanggungjawab terhadap manajer proyek.
• Rantai komunikasi menjadi pendek, yakni antara manajer proyek dengan eksekutif secara langsung.
• Bila ada proyek yang sejenis berturut‐turut, organisasi ini bisa memanfaatkan para ahli yang sama sekaligus melakukan kaderisasi dalam penguasaan teknologi tertentu.
• Karena kewenangan terpusat, kemampuan untuk membuat keputusan bisa cepat dilakukan.
• Adanya kesatuan komando.
• Bentuk ini cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan.
• Adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek.
Kelemahan
• Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan, biasanya setiap proyek akan mengusahakan sendiri sumberdaya, sehingga terjadi duplikasi usaha dan fasilitas.
• Struktur ini akan menambah biaya yang cukup mahal bagi Organisasi induk, karena biasanya akan berdiri sendiri dengan staf yang penuh.
• Sering kali manajer proyek menumpuk sumberdaya secara berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis dan teknologi sewaktu-waktu diperlukan.
• Bila proyek selesai akan terjadi masalah tentang bagaimana nasib
pekerja proyek yang ada.
• Ketidakkonsistenan prosedur bisa sering terjadi dengan memakai alas an “memenuhi permintaan klien”.
Memilih Bentuk Organisasi Proyek
• Frekuensi adanya y proyek baru : berapa sering suatu perusahaan mendapat proyek dan sejauh mana perusahaan induk tersebut terlibat dengan aktivitas
proyek.
• Berapa lama proyek berlangsung
• Ukuran proyek: tingkat pemakaian tenaga kerja, modal dan sumberdaya
yang dibutuhkan.
• Kompleksitas hubungan : jumlah bidang fungsional yang terlibat dalam proyek dan bagaimana hubungan ketergantungannya.
4. Departemensi Matriks.
Pada prinspinya sama dengan system proyek, tapi disini para karyawan mempunyai dua atasan, yang tentunya berada di dua wewenang. Rantai perintah pertama yaitu, fungsional, yang wewenangnya mengalir secara vertical. Kadua yaitu rantai perintah lateral atau horizontal, wewenangnya melintasi departemen yang dilaksanakan oleh manajer proyek, sehingga menyerupai matrix dalam lalu-lintas aliran wewenang.
Kebaikkan :
• Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer fungsional.
• Mengembangkan keterampilan dan kreativitas karyawan serta fleksibilitas kepada organisasi/
• Melibatkan motivasi dan menantang karyawan serta memperluas pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.
• Menstimulasi kerja sama antar displin dan mempermudah kegiatan perusahaan dengan orientasi obyek.
Kelemahan :
• Adanya pertanggungjawaban ganda dan kebijaksanaan yang kontradiktif
• Memerlukan koordinasi vertical dan horizontal.
• Memerlukan lebih banyak keterampilan antar pribadi.
• Menimbulkan resiko timbulnya perasaan anarki.
• Sangat mahal untuk diimplentasikan.
• Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.
Matriks dan organisasi
proyek murni cocok untuk proyek berskala menengah dan besar, kompleksitas
tinggi, beresiko tinggi, batasan waktu ketat.
Organisasi fungsional cocok untuk proyek dengan skala relatif kecil, resiko kecil, waktu fleksibel.
Organisasi fungsional cocok untuk proyek dengan skala relatif kecil, resiko kecil, waktu fleksibel.
KESIMPULAN
- Struktur Organisasi
Perusahaan merupakan
suatu organisasi yang mempunyai tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang yang akan dicapai. Agar dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan
koordinasi dan kerjasama antar fungsi yang ada didalam perusahaan.
- Tipe struktur
yaitu berdasarkan
fungsi divisi dan departemen. Fungsi ini adalah jenis struktur yang mengikuti
aturan dan prosedur organisasi. Bagan diatas termasuk kedalam model organik
Model organik, yaitu
sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi,
memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif,
dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
DAFTAR PUSTAKA
Maaf itu struktur perusahaan apa?
BalasHapus