Pertumbuhan Penduduk, Faktor Demografi, Migrasi
Nama : Dewi Laras Wijayanti
Keterangan :
CDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = 1.000
2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
2) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
3) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Kelas : 1KA09
NPM : 12114876
Tugas Softskill
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam masalah sosial ekonomi dan masalah kependudukan. Pertumbuhan penduduk pada suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1 . Angka Kematian (Mortalitas) Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar dan angka kematian khusus.
1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan :
CDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = 1.000
Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam.
- CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
- CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
K = 1.000
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
K = 1.000
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1) Faktor pendorong kematian (promortalitas)
(a) Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
(b) Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
(c) Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
(d) Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
(e) Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
(a) Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
(b) Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
(c) Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati.
(d) Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
2. Angka Kelahiran (natalitas)
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000
K: Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
2) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Keterangan :
- ASBR : Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
- K : 1.000
- ASBR : Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
- K : 1.000
3) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
K = 1.000
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
K = 1.000
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran:
1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
(a) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya,
jika dibandingkan dengan anak perempuan
(e) Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
2) Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas)
(a) Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan
(a) Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan
tunjungan anak bagi PNS.
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur
usia pernikahan.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi,
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi,
pendidikan dan karir.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
Faktor Demografi yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
Penduduk.
Seperti yang telah kita ketahui sekarang, tidak usah jauh-jauh mari kita
lihat sepintas keadaan sekitar kita, berapa orang yang berjubel memenuhi KRL
maupun bus kota setiap harinya, berapa kendaraan yang memenuhi jalanan Jakarta
yang menyebabkan kemacetan setiap harinya. Dari situ pastinya kita dapat
mengambil sebuah kesimpulan sederhana, yaitu bahwa sebenarnya pertumbuhan
penduduk di kota ini begitu cepat. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat,
mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek social,
ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan begitu, maka juga
bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Sebenarnya apa sih yang mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan penduduk itu sendiri? Secara umum ada 3 faktor utama,
yaitu :
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor
tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa
yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan
dalam tiap 1000 penduduk.
Berikut sedikit penjelasan mengenai
pengukuran Fertilitas :
1. Pengukuran Fertilitas
TahunanAdalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan
jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
a. Tingkat Fertilitas Kasar
(Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b. Tingkat Fertilitas Umum
(General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c. Tingkat Fertilitas
Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d. Tingkat Fertilitas
Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
2. Pengukuran Fertilitas
Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata
anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.
Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :
a. Tingkat Fertilitas Total
(TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000
penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan :
§
tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya.
§
tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
b. Gross Reproduction Rates
(GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa
reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
c. Net Reproduction Rates
(NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000
(pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum
mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1. Faktor Demografi, antara
lain :
o
Struktur umur
o
Struktur perkawinan
o
Umur kawin pertama
o
Paritas
o
Disrupsi perkawinan
o
Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi,
antara lain :
o
Keadaan ekonomi penduduk
o
Tingkat pendidikan
o
Perbaikan status perempuan
o
Urbanisasi dan industrialisasi
Berikut sedikit penjelasan mengenai
pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun
tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate
(ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun
tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate
(IMR)
Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang
mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1. Antara penduduk daerah
pedesaan dan daerah perkotaan
2. Penduduk dengan lapangan
pekerjaan yang berbeda
3. Penduduk dengan
perbedaan pendapatan
4. Perbedaan jenis kelamin
5. Penduduk dengan
perbedaan status kawin
Faktor terakhir yang mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau
Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke
wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi
:
- Faktor individu
- Faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal
yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
1. Kekuatan Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk
tinggal di daerah asal, misalnya :
o
Terikat tanah warisan
o
Menunggu orang tua yang sudah lanjut
o
Kegotong royongan yang baik
o
Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
2. Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang
untuk meninggalkan daerah asal, misalnya :
o
Terbatasnya pasaran kerja
o
Terbatasnya fasilitas pendidikan
MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
1) Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah
menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang
didatangi.
2) Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke
suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Migrasi
keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah
asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan
migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
Migrasi adalah gejala horizontal untuk pindah tempat tinggal dan
pindahnya tidak terlalu dekat melainkan melintasi batas administrasi
pindah ke unit administasi lain, misalnya:kelurahan, kabupaten, kota
atau negara. Migrasi merupakan salah satu faktor utama yang
mendorong pesatnya pertumbuhan penduduk.Berikut adalah macam-
macam migrasi :
· Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
· Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara tertentu.
· Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
· Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
· Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah
beberapa lama berada di negara orang lain.
Ø Adapun Faktor-faktor yang menyebabkan migrasi antara lain:
· Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi ini. Taraf ekonomi yang rendah maka menyebabkan migrasi ke negara-negara yang menyediakan peluang pekerjaan yang banyak kepada mereka.
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi ini. Taraf ekonomi yang rendah maka menyebabkan migrasi ke negara-negara yang menyediakan peluang pekerjaan yang banyak kepada mereka.
· Faktor sosial budaya
Sebenarnya faktor sosial budaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor sosial budaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, menjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.
Sebenarnya faktor sosial budaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor sosial budaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, menjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.
· Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antara bangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain pindah ke negara tersebut.
Kestabilan politik sebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antara bangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain pindah ke negara tersebut.
Sumber :
2.) Hartomo.1990. Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Bumi Aksara
3.) Rustian kamaluddin. 1998.Pengantar ekonomi Pembangunan.Jakarta:Lembaga
penerbit fakultas Ekonomi UI
4.) M.Masyhur amin. 1994.Moralitas Pembangunan.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar Offset
5.) Herimanto. 2008.IlmuSosialdanBudayaDasar.Jakarta:BumiAksara
6.) Jurnal Masyarakat dan Budayaa,volume 11 No.2 Tahun 2009
Komentar
Posting Komentar