Bab 4 Metode Pencarian dan Pelacakan 1

Tugas Softskill Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Nama   : Dewi Laras Wijayanti
NPM    : 12114876
Kelas    : 3KA10



Bab 4
Metode Pencarian dan Pelacakan 1
            Pada bab sebelumnya kita telah membahas mengenai kecerdasaan buatan pada bab ini saya akan menjelaskan mentode pencarian dan  pelacakan metode ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pelacakan adalah teknik untuk pencarian. Didalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat yaitu menemukan dan tidak menemukan. Sehingga pencarian merupakan teknik yang penting dalam kecerdasaan buatan.
            Pegertian dari Pencarian itu sendiri adalah suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan kemungkinan ruang keadaan (state space).
Kemudian Ruang keadaan  itu sendiri berarti suatu ruang yang berisi semua keadaan yang mungkin.
Untuk mengukur performansi metode pencarian, terdapat empat kriteria yang dapat digunakan :
·         Completeness (Kelengkapan) : apakah metode tersebut menjamin penemuan solusi jika solusinya memang ada ?
·         Time compexity (Kekompleksan waktu) : berapa lama waktu yang diperlukan ?
·         Space complexity (Kekompleksan ruang) : berapa banyak memori yang di perlukan ?
·         Optimality (Optimal) : apakah metode tersebut menjamin menemukan solusi yang terbaik jika beberapa solusi berbeda ?

4.1 Metode Pencarian Buta (Blind Search)
Pencarian buta (blind search) memiiki dua tipe lain antaranya :
• Pencarian melebar pertama  (Breadth – First Search)
• Pencarian mendalam pertama  (Depth – First Search)


4.1.1 Breadth First Search
Pencarian Melebar Pertama (Breadth-First Search)
Metode ini akan mulai mencari dari node yang paling kiri, kemudian berpindah ke-node se-level dengannya, dan berulang - ulang trus hingga menemukan solusi yang dimaksud.
• Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum level n+1
• Mulai dari akar terus ke level 1 dari kiri ke kanan
• Kemudian ke level selanjutnya hingga solusi ditemukan.

ü  Keuntungan  dari metode Breadth-First Search adalah : pasti menemukan solusi yang dicari, tidak akan mengalami jalan buntu / tidak menemukan solusi.
ü  Kelemahan metode Breadth-First Search adalah : memerlukan memori yang cukup besar, karena metode ini mengecek keseluruhan node yang ada dan membutuhkan waktu yang lebih untuk mengecek semua node yang ada tersebut.

4.1.2 Depth First Search
Depth - Fisth Search : Metode ini dimulai dari semua node-node anaknya kemudian berpindah ke node-node se-level nya.
Proses pencarian dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel
ü  Keuntungan: – Memori yang relatif kecil
– Secara kebetulan, akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi


4.2 Metode Pencancarian Heurristik
Pencarian terbimbing (Heuristic search) adalah Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan baik karena :
ü  Waktu aksesnya yang cukup lama
ü  Besarnya memori yang diperlukan
Namun diharapkan Metode heuristic search diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang lebih besar, Metode heuristic search menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya perkiraan (estimasi) dari suatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuan disebut fungsi heuristic. Biasanya aplikasi yang menggunakan fungsi heuristic adalah Google, Deep Blue Chess Machine , selain itu Heuristic search terbagi menjadi 4 macam yaitu :
A.    Pembangkit & Pengujian
B.     Hill Climbing
C.     Best First Search (BFS)
D.    Simulated Annealing

A.    Pembangkit & Pengujian
Pembangkit & Pengujian : Pada prinsipnya metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal. Terdapat kelemahan dalam metode ini :
Ø  Perlu membangkitkan semua kemungkinan sebelum dilakukan pengujian
Ø  Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencariannya

B.     Hill Climbing
Hill Climbing adalah metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan & pengujian, namun memiliki perbedaan dalam hal proses pengujian dilakukan. Hill Climbing menggunakan fungsi heuristik dalam hal pencarian.

     C. Algoritma Simple Hill Climbing
1.Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal.
2.Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan, atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang:
3.Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
4.Evaluasi keadaan baru tersebut.
5.Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar.
6.Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang.
7.Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi.
D. Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing :
Steepest-ascent hill climbing sebenarnya hampir sama dengan simple hill climbing, hanya saja gerakan pencarian tidak dimulai dari posisi paling kiri. Gerakan selanjutnya dicari berdasarkan nilai heuristik terbaik. Dalam hal ini urutan penggunaan operator tidak menentukan penemuan solusi.


DAFTAR PUSTAKA




Komentar

Postingan Populer